Masih seputar kegiatan saya di program Jensys 2.0.
Kalau di postingan sebelumnya saya sudah bercerita mengenai proses saya bisa ke
Jepang. Kali ini, saya akan menceritakan hal-hal menarik yang
saya temui antara saya dengan keadaan saat itu. Semoga nantinya bisa dijadikan
pembelajaran :)
1.
Going Abroad
Saya pernah punya keinginan untuk bisa pergi ke luar
negeri, tepatnya ke negara maju. Dalam keinginan saya tersebut, saya ingin
sekali pergi bukan untuk jalan-jalan dengan mengeluarkan uang pribadi,
melainkan dengan beasiswa/ada yang menanggung dana kepergian saya.
Karena keinginan saya itulah, saya mencoba apply tes AFS (walau hanya karena ikut-ikutan temen). Alhasil, saya gak lolos bahkan dari tahap awal (spectacular!-_-). Pasca tes AFS tersebut, saya tidak lagi menemukan kesempatan untuk pergi ke luar negeri, kecuali acara jalan-jalan ke Jepang yang diadakan sekolah saya untuk beberapa siswa yang mampu. Jadi, acara tersebut isinya jalan-jalan ke Jepang bersama beberapa teman SMA saya yang berkecukupan, menikmati indahnya Jepang dalam 10 hari. Saya tidak ikut, karena mahal (20 Juta bayarannya). Terakhir, saya melihat kakak saya yang berkesempatan ke Philipine untuk menghadiri acara Conference, entah apa isinya.
Sejak saat itu (melihat kakak saya ke luar negeri),
saya benar-benar ngiler ingin pergi ke luar negeri. Ditambah lagi
kecintaan saya kepada pesawat terbang. Saat itu benar-benar saya merasa ingin
sekali pergi ke luar negeri.
2.
Have relatives from abroad
Dulu ayah saya pernah kuliah di luar negeri, lalu
hingga saat ini ada salah satu kerabatnya yang sangat dekat dengannya dan
sering bermain ke Indonesia. Bahkan apabila ia bermain ke Indonesia, ia
mengajak cucu-cucunya. Salah satu cucunya ada yang sepantaran dengan saya,
namanya Farel. Pernah beberapa kali berbincang dengannya, tapi culture yang
sangat berbeda membuat saya tidak terlalu dekat dengannya.
Maka dari itu, saya berkeinginan memiliki teman dari
luar negeri. Walaupun hanya sebatas ‘enak
kali ya punya temen dari luar negeri? Gimana ya rasanya?’ . Tapi, pasti
enak memiliki teman dari luar negeri, karena kita bisa menambah wawasan kita
dan membuka lebar pandangan kita.
3.
Holding millions of money
Inilah keinginan saya selanjutnya… Saya berasal dari
keluarga yang biasa aja alias bukan millionaire yang punya saham disana-sini
(lebay), ingin sekali suatu hari megang uang yang banyak. Karena (jujur aja)
sehari-hari saya emang jarang banget megang uang banyak, karena selain belom punya penghasilan, sebenernya juga
bingung buat apa (istri belom punya, wkwk). Tapi saya benar-benar punya keinginan yang sangat tinggi bisa
memegang uang jutaan, dan itu milik saya.
4.
Japan Airlines
Kenapa nama Japan Airlines muncul? Entahlah, saya juga
bingung.. Tapi, sebenernya ini bermula
saat saya SD. Saat itu saya punya Playstation 1 (dulu masih booming), salah
satu permainan yang paling saya suka adalah permainan Flight Simulator. Nama
permainannya saat itu adalah JAL, kependekan dari Japan Airlines.
Memang pada dasarnya saya ingin bisa merasakan naik
pesawat terbang yang besar, yang seat-nya banyak banget itu. Tapi kalo ditanya mau maskapai
apa? Ya, saya mau JAL. Entah, tapi saya punya pandangan yang lebih kepada
maskapai yang satu itu.
Dan…
Hal-hal tersebut…
Yang dulu pernah saya impikan…
Sekalipun saya tidak tahu bagaimana cara
merealisasikannya…
Tapi… Allah mengabulkan.
Memang tidak semua impian yang ada di
hidup saya…
Tapi, bukankah Allah lebih tau mana yang
baik buat kita?
JEPANG…
Inilah
destinasinya. Tempat dimana pengkabulan doa-doa saya, terakumulasi menjadi
satu.
Going abroad…??
Alhamdulillah,
ini pertama kalinya dan tanpa biaya.
Have relatives from Abroad…??
Alhamdulillah,
disana saya berteman dengan banyak orang dan sampai saat ini masih sering
berkomunikasi.
Holding millions of money…??
Alhamdulillah,
meskipun keberangkatan kesana ditanggung biaya seutuhnya oleh pemerintah
Jepang, tapi orang tua saya tetap membekali saya uang yang tak perlu disebutkan
nominalnya (hehe..). Selain itu, mengetahui keberangkatan ini, banyak
saudara saya yang memberikan ‘uang jajan’ kepada saya yang nominalnya juga
cukup banyak (hehe..). Setidaknya saat itu cukup untuk dikatakan, holding
millions of money.
Tapi
kalo ditanya, sekarang uangnya masih ada?? Hahaha….. enggak -_-“.
Japan Airlines
Sebenernya,
keinginan yang satu ini hanya saya alami saat kecil. Semakin saya dewasa,
semakin jarang saya berinteraksi dengan playstation, semakin saya lupa dengan
keinginan saya yang satu ini. Tapi Alhamdulillah, sebuah maskapai yang saya
idam-idamkan, yang dulu hanya bisa saya
lihat melalui playstation, kini Allah mengizinkan saya untuk merasakan terbang
bersamanya.
Alhamdulillah.
Tak tahu lagi kata apa yang harus saya ucapkan. Semoga pengkabulan doa saya ini
bukan karena Allah murka, sehingga memberikan apapun yang saya inginkan,
seperti orang yang memberi uang kepada pengamen agar segera pergi meninggalkan
orang tersebut.
Tapi
semoga Allah memberikan ini sebagai bentuk kasih sayangnya kepada saya, orang
tua saya, keluarga, sekolah, dan teman-teman saya. Aamiin
*tsabbit
qalbi ‘ala diinik :)