Jumat, 05 Mei 2017

Gak Mau Belajar Islam?

saya berupaya untuk mencari tahu sebenarnya apa yang menjadi penyebab di balik ketidakmauan seseorang untuk mempelajari islam. saya belajar dari pengalaman saya, dari segala apa yang saya lihat, hingga saya merasa ada sesuatu yang mengganjal seseorang untuk mempelajari islam. Kadang, saya sebagai seorang part time penuntut ilmu (maksudnya masih belajar juga) melihat bahwa sebenarnya teguran atau permisalan yang diarahkan oleh para penuntut ilmu kepada mereka yang belum mau mempelajari islam itu tidak tepat. Misalnya: ketika seorang tidak mau mempelajari islam, lalu disemangati melalui kisah bagaimana para ulama terdahulu menuntut ilmu hingga berjalan beratus-ratus kilometer seperti imam syafi'i, apakah itu mampu menyemangati orang-orang yang belum mau mempelajari islam itu? Ya, tentu saja bisa menyemangati. Tapi, kisah tersebut tidak menyentuh ke akar permasalahan mereka.

Lantas, apa sebenarnya permasalahan utama dari orang-orang yang simply ga mau menutup auratnya, simply ga mau mempelajari islam, dan simply memandang islam sebagai sesuatu yang kampungan atau ga sesuai dengan apa yang terjadi di zaman sekarang? Apa ya? saya yakin sebenarnya di dalam benak mereka (atau salah satunya ada yang membaca tulisan ini) memendam alasan mereka masing-masing. sedangkan apa yang ingin saya tuliskan di sini hanya sebatas pemikiran dan renungan saya yang semoga sesuai dengan apa yang mereka rasakan.

1. Jangan Apatis dan Berpikir Terbuka
Ini poin pertama dan menurut saya inilah sebenarnya yang ada di benak orang-orang yang menolak untuk mempelajari islam. Bagaimana mungkin kita bisa mengenal sesuatu jika kita selalu bersikap tertutup dan tidak mau membuka diri terhadapnya? Coba bayangkan jika Anda kuliah di Erasmus misalnya. Anda tinggal di Rotterdam seorang diri tanpa memiliki seorang teman pun. Lantas, apa yang akan Anda lakukan? Apakah akan hidup terus-menerus seorang diri? Menutup diri kepada semua orang tanpa memberikan ruang bagi siapapun, termasuk tetangga di sebelah apartemen Anda? Apa yang akan terjadi jika demikian? Bete ga sih? Hidup ga punya teman, ga bisa dapet info diskon dari teman, ga bisa dapet info liburan murah dari temen, hidup ga berwarna. Tapi, apakah jika di kehidupan nyata Anda akan berbuat demikian? Tentu saja tidak. Anda akan berupaya untuk membuka relasi sebanyak-banyaknya. Kenapa? Karena kuliah di luar negeri adalah pencapaian tertinggi bagi kebanyakan orang, itu adalah sebuah perwujudan mimpi, dan itu adalah kesempatan untuk memiliki banyak teman dari berbagai penjuru dunia. Tentu saja kita tidak akan menutup diri.

Nah, itu yang harus kita lakukan. Jangan apatis berarti bahwa kita harus membuka pikiran kita terhadap islam sebagaimana kita membuka pikiran kita terhadap ilmu-ilmu barat yang kita pelajari. Jika tidak mau berpihak pada ilmu islam, setidaknya berilah porsi yang seimbang, atau setidaknya berilah sedikit porsi dari kapasitas keilmuan kita untuk setidaknya mengenal islam. Jika masih susah untuk tidak apatis, maka cobalah beberapa cara seperti : (i) Menyadari bahwa Allah itu ada, sadari bahwa Allah melihat kita. sadari bahwa Allah yang ada pada zaman bumi ini direndam air (zaman Nabi Nuh) dulu hingga zaman sekarang adalah Allah yang sama. Tidak berbeda. Tidak berubah wujudnya. Tidak tidur. Tidak pergi ke mana-mana. Allah yang menciptakan kita sehingga kita terlahir dari rahim ibu kita dan hidup di tengah keluarga kita. Allah yang mempertemukan kita dengan teman-teman kita. Allah yang menggerakkan Anda untuk membaca tulisan ini sehingga Anda berpikir. Jika sudah sadar bahwa Allah itu ada, tahap selanjutnya adalah minta petunjuk kepada Allah. (ii) Minta petunjuk kepada Allah jika Anda bingung apakah islam itu benar ataukah salah. Minta petunjuk kepada Allah jika Anda kecewa kenapa menutup aurat itu diwajibkan. Minta petunjuk kepada Allah jika Anda benci kenapa hidup ini penuh dengan aturan. Minta petunjuk kepada Allah jika Anda bingung kenapa perbuatan nikmat yang Anda inginkan itu termasuk perbuatan dosa. Minta dengan sungguh-sungguh. Karena Allah pasti mengerti kondisi Anda dan pasti akan memberikan jawaban yang tepat. Jika sudah meminta petunjuk, (iii) berpikir positif lah kepada Allah. Berpikir positif dalam arti berhusnudzon dan yakin bahwa Allah itu akan menjawab doa Anda. Dan jangan manja. Jangan manja dalam arti jangan berharap bahwa Allah akan memberikan jawaban seperti menyuapkan McFlurry ke mulut Anda. Jawaban yang Allah berikan seringkali membuat Anda harus berpikir dan tidak jarang hadir di saat-saat yang tidak Anda duga.

2. Jangan Bergantung Pada Diri sendiri
Kebanyakan dari kita begitu sombong dan terlalu melebih-lebihkan diri kita sendiri, seperti : "Ah, ini baca Quran belajar sendiri aja. Bisa kok.", atau "Ah, ngapain sih dateng ke majelis ilmu, toh di Youtube juga ada. Atau baca-baca buku sendiri aja.". Ini adalah kesalahan fatal.

Banyak hal-hal yang mungkin kita pandang benar, padahal sebenarnya itu salah. Contohnya adalah perbuatan semacam ini, ketika kita memilih untuk mempelajari sesuatu seorang diri padahal Islam menyuruh dalam mempelajari agama itu dibantu oleh guru. Membaca buku atau mendengarkan kajian di Youtube adalah hal yang bagus, lebih bagus daripada mengisi waktu dengan kegiatan tidak berguna lainnya. Tapi, kita tidak boleh terus-menerus belajar dari buku atau belajar dari Youtube seorang diri. Kenapa? Karena itu membuka ruang bagi kesalahpahaman. Bayangkan ketika kita belajar ilmu kedokteran hanya seorang diri, tanpa interaksi berguru kepada dosen kita. Bisa jadi ketika kelak kita sudah menjadi dokter, ada kesalahpahaman yang berujung pada kesalahan ketika mengoperasi tubuh orang lain. Akibatnya fatal. Maka, dengan kita belajar bersama orang lain dan (akan lebih baik) bersama guru, kesalahpahaman tersebut akan diminimalisasi. setidaknya ada orang lain yang mengingatkan dan memberitahu kalau kita salah. Apa akibatnya jika orang-orang salah paham terhadap ilmu islam? Yap, fatal seperti hari ini. Bisa jadi yang haram dilabeli halal dan yang halal justru dilabeli tidak berguna.

Jangan bergantung pada diri kita sendiri karena justru orang-orang expert di dunia Islam seperti Abu Hurairah saja dulunya adalah manusia serba kekurangan seperti kita. Beliau selalu lupa terkait apa yang telah Rasulullah sampaikan kepadanya, lalu setelah Rasulullah doakan beliau, barulah beliau menjadi orang yang tidak pernah melupakan satu perkataan dari Rasulullah pun, hingga menjadi seorang yang paling banyak meriwayatkan hadits.

3. Putuskan! Jangan Ragu-Ragu
Ini adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh syeitan. syeitan lah yang mewariskan sikap ragu-ragu dalam diri kita. sedangkan sikap ini harus dihilangkan. Berpikir, merenung, menimbang-nimbang, itu diperbolehkan karena itu adalah bagian dari proses memilih. Tapi, ragu-ragu itu adalah perbuatan syeitan. saya tahu, memang ketika kita memilih untuk mempelajari islam, biaya peluang yang dikeluarkan akan besar dan efek multiplier-nya juga tinggi. Dan di sini lah tantangan selanjutnya dimana syeitan akan mempermainkan kita. Ketika kita hendak mempelajari islam, kita merenungi bahwa kelak kita akan mengetahui bahwa menutup aurat itu adalah sebuah kewajiban, menjaga pandangan adalah sebuah tuntutan, dan kita lantas akan memandang aneh kehidupan ini dengan segala hal yang ternyata dalam islam dilarang.

Itu lah ujiannya. Itu lah ujian dari Allah. Jika memang kita ingin masuk ke dalam surga-Nya yang indah dan penuh dengan kenikmatan itu, tidakkah kita akan diuji? Ini lah salah satu bentuk ujianNya. Memang, begitu sulit rasanya karena diri kita sudah sangat nyaman dengan kehidupan sehari-hari kita, musik, bangun siang, begadang untuk ngerjain tugas, sholat ngaret, dsb. Namun, ini lah tantangannya. Jangan pernah kita berharap, ketika Allah telah menjawab doa kita untuk menunjukkan kita jalan yang lurus, lantas Allah tidak menguji kita. Bayangkan ketika Anda hendak mendapatkan beasiswa dengan insentif mencapai 20 juta per bulan. Apakah Anda tidak akan diuji dan diberikan begitu saja? Mana mungkin! Jika ada beasiswa semacam itu, maka ribuan orang akan mengantri untuk mendaftarkan diri. Lalu, bagaimana caranya agar bisa mendapat kenikmatan 20 juta per bulan tersebut? Anda harus lolos ujian. simple!

Maka, jangan ragu-ragu di fase ini. Kuatkan diri. Jangan berpikir gimana kalo nanti males lagi sama yang beginian? Fine. Gapapa. Manusia itu ada sifat yang namanya futur, alias males. Kadang sifat itu hadir menguasai diri kita. Itu wajar, semua orang merasakannya termasuk ustadz yang Anda tonton di TV, termasuk ulama sekalipun. Putuskan saja! Jalani terus! Dan jika Anda terjatuh, bangunlah! Jika Anda terjatuh lagi, bangunlah! Jika Anda terjatuh lagi, bangunlah! Karena tugasnya syeitan lah yang membuat kita terus menerus dalam posisi jatuh dan menunda-nunda untuk bangun.